Banyuwangi, Aktualrakyat.com – Dinas Pemadam kebakaran (Damkar) telah membangun komunikasi dengan lintas sektor dinas untuk percepat penanganan kebakaran dj Banyuwangi. Hal itu, diucapkan oleh Sekretaris Dinas Damkar, Yoppy Bayu Irawan M.Si saat ditemui dikantor Dinasnya, Jum’at (15/3/2024).
Yoppy menyebut pentingnya membangun sinergitas bersama dengan SKPD lain utamanya Dinas pengairan dan PUDAM untuk efisiensi dan efektivitas penanganan kebakaran yang terjadi di KabupatenBanyuwangi. Salah satunya yaitu memenuhi ketersediaan tempat suplai air yang memadai.
“Kita dari dinas pemadam kebakaran dan penanganan ini juga berharap adanya bantuan dari pihak lain untuk mempermudah mendapatkan titik supply atau tempat mengambil air untuk mengisi tangki mobil pemadam kebakaran,” tukas Yoppy.
Idealnya, setiap titik pengambilan air di masing-masing kecamatan ada 1 atau 2 dengan mempertimbangkan luas area masing-masing kecamatan tersebut. Jika dihitung, terdapat 25 kecamatan di kabupaten Banyuwangi maka perlu 50 titik tempat suplai air.
“Kita berharap bisa bekerjasama dengan PUDAM dan dinas PU Pengairan. Artinya, kita bisa masuk ke akses wilayahnya PU Pengairan untuk bisa mengambil supply air,” terang Yoppy.
Yoppy menambahkan tidak semua titik memiliki akses suplai air seperti DAM milik Dinas PU Pengairan Banyuwangi sehingga kendaraan pemadam kebakaran bisa masuk ke wilayah tersebut untuk pengambilan atau supply air ke tangki mobil pemadam kebakaran.
“Terkait dengan fasilitas jika kita mengacu pada idealnya ya wilayah Banyuwangi ini sangat luas dengan 25 kecamatan dan unit pemadam kebakaran kita jumlahnya semua ada 9, 5 untuk pemadam atau penyemprot dan sisanya supply, namun jika kondisi tertentu mobil supply pun bisa menjadi pemadam, ” ucap Yoppy.
Pihaknya terus mengutamakan peran serta masyarakat terkait kecepatan informasi ketika ada kejadian. Selain itu, Dinas Damkar juga punya Standar Operasional Prosedur ( SOP ) dalam menerima laporan.
Untuk wilayah yang jauh dari jangkauan Dinas Damkar Banyuwangi, pihaknya menyiasatinya dengan membagi tugas dengan sektor Damkar yang terdekat dengan lokasi peristiwa kebakaran.
” Misalkan jarak jangkau paling jauh itu ada di Pesanggaran yang membutuhkan waktu kisaran 2 hingga 3 jam. Dari hal itu kita ada sektor, seperti sektor Srono dan Genteng. Hal ini merupakan langkah awal untuk wilayah yang terjauh. Kedepan kita akan buka sektor 1 lagi di wilayah Bangorejo kemungkinan setelah lebaran kita akan tempatkan unit damkar disana, sehingga jarak tempuh bisa dipotong atau lebih cepat dengan pesanggaran dan sekitarnya,” papar Yoppy.
Sebagai informasi, salah satu Dinas yang vital dan penting ini tidak hanya menangani tentang kebakaran saja namun juga penyelamatan saat terjadi bencana seperti pohon tumbang sampai bencana alam lainnya.